1.Sistem
Taksonomi Virus Universal
Struktur
Taksonomi secara umum adalah sebagai berikut:
Ordo
: virales
Family
: viridae
Subfamily
: virinae
Genus
: virus
Species
: virus
Di
dalam setiap famili, subdivisi disebut genera yang biasanya berdasarkan pada
perbedaan serologi dan fisikokimia. Kriteria yang digunakan untuk
mendefinisikan genera bervariasi dari famili ke famili. Nama genus mempunyai
akhiran –virus. Pada 4 famili (Poxviridae, Herpesviridae, Parvoviridae,
Paramyxoviridae), kelompok besar yang disebut sub famili didefinisikan dengan
mempertimbangkan kompleksitas hubungan di antara anggota virus. Jenis – jenis
virus digunakan untuk mengelompokkan famili virus yang memiliki karakter yang
umum. Hanya 1 jenis saat ini yang telah didefinisikan, yaitu Famili
Mononegavirales, meliputi famili Filoviridae, Paramyxoviridae, dan
Rhabdoviridae,
Sejak
tahun 1995, The International Committee on Taxonomy of Viruses telah
mengumpulkan lebih dari 4000 virus binatang dan tumbuhan menjadi 71 famili, 11
subfamili, dan 164 genera, tetapi masih ada ratusan virus yang masih belum
ditemukan, 24 famili virus diantaranya dapat menginfeksi manusia dan binatang.
2.Dasar
Klasifikasi Virus
Menurut
Lwoff, dkk (1966) dalam Syahrurachman, dkk (1994) dalam klasifikasi virus
digunakan kriteria sebagai berikut:
1.Jenis
asam nukleat, RNA atau DNA
2.Simetri
kapsid
3.Ada
– tidaknya selubung
4.Banyaknya
kapsomer untuk virus ikosahedral atau diameter nukleokapsid untuk virus
helikoidal
Sedangkan
menurut Jawetz, dkk (1992) dalam Darkuni (2001) sifat dasar yang digunakan
dalam klasifikasi virus adalah :
1.Jenis
asam nukleat, DNA atau RNA; beruntai tunggal atau ganda
2.Ukuran
dan morfologi, termasuk tipe simetris, jumlah kapsomer dan dan adanya selaput
(envelope)
3.Adanya
enzim-enzim spesifik terutama polimerase RNA dan DNA yang penting dalam proses
replikasi gen, dan neurominidase yang penting untuk pelepasan partikel virus
tertentu (misal influenza) dari sel-sel yang membentuknya
4.Kepekaan
terhadap zat kimia dan keadaan fisik, terutama eter
5.Sifat-sifat
imunologik
6.Cara-cara
penyebaran alamiah
7.Patologi
8.Gejala-gejala
yang ditimbulkannya
Berikut
uraian Beberapa Klasifikasi Virus
Berdasarkan
Asam Nukleatnya Virus
dibedakan menjadi:
1.Virus
DNA, contohnya: Poxvirus, Hepesviruses, Adenoviruses, Papovaviruses,
Parvoviruses
2.Virus
RNA, contohnya: Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses,
Picornaviruses, Togaviruses, Reoviruses, Retroviruses
Berdasarkan
Bentuk Dasarnya, Virus
dibedakan menjadi:
1.Virus
bentuk Ikosahedral. Bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi,
dengan sumbu rotasi ganda, contohnya virus polio dan adenovirus.
2.Virus
bentuk Heliks. Menyerupai batang panjang, nukleokapsid merupakan suatu struktur
yang tidak kaku dalam selaput pembungkus lipoprotein yang berumbai dan
berbentuk heliks, memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas terlihat RNA
virus dengan kapsomer, misalnya virus influenza, TMV.
3.Virus
bentuk Kompleks. Struktur yang amat kompleks dan pada umumnya lebih lengkap
dibanding dengan virus lainnya. Contoh virus pox (virus cacar) yang mempunyai
selubung yang menyelubungi asam nukelat.
Berdasarkan
jumlah kapsomernya,
virus dibedakan menjadi:
1.Virus
dengan 252 kapsomer, contoh adenovirus
2.Virus
dengan 162 kapsomer, contoh herpesvirus
3.Virus
dengan 72 kapsomer, contoh papovavirus
4.Virus
dengan 60 kapsomer, contoh picornavirus
5.Virus
dengan 32 kapsomer, contoh parvovirus
Berdasarkan
sel Inangnya, virus
dibedakan menjadi:
1.Virus
yang menyerang manusia, contoh HIV
2.Virus
yang menyerang hewan, contoh rabies
3.Virus
yang menyerang tumbuhan, contoh TMV
4.Virus
yang menyerang bakteri, contoh virus T
Berdasarkan
Tempat Hidupnya
Bakteriofage
adalah virus yang menggandakan dirinya sendiri dengan menyerbu bakteri.
Dibandingkan dengan kebanyakan virus, ia sangat kompleks dan mempunyai beberapa
bagian berbeda yang diatur secara cermat. Semua virus memiliki asam nukleat,
pembawa gen yang diperlukan untuk menghimpun salinan-salinan virus di dalam sel
hidup.
Virus
bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Prancis, D'Herelle.
Bentuk
luar terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian
dalam kepala mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher berfungsi menghubungkan
bagian kepala dan ekor. Bagian ekor berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke
dalam sel inangnya.
b.
Virus tumbuhan
Virus
yang parasit pada sel tumbuhan. Contoh virus yang parasit pada tumbuhan:
Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).
c.
Virus hewan
Virus
yang parasit pada sel hewan. Contoh virus hewan: virus Poliomylitis, virus
Vaccina, dan virus Influenza
Berdasarkan
Punya Tidaknya Selubung Virus :
a.
Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)
Virus
ini memiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membran.Membran terdiri dari dua
lipid dan protein, (biasanya glikoprotein).Membran ini berfungsi sebagai
struktur yang pertama tama berinteraksi.
Contoh:
Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus.
b.
Virus yang tidak memiliki selubung
Hanya
memiliki capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus).
Contoh:
Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus.
0 komentar:
Posting Komentar