Budidaya Pertanian
BUDIDAYA KACANG TANAH
( Arachis hypogeae L.)
1.
|
SEJARAH
SINGKAT
|
|
Kacang
tanah yang ada di Indonesia semula berasal dari benua Amerika. Pemasukan ke
Indonesia pertama- tama diperkirakan dibawa oleh pedagang-pedagang Spanyol,
sewaktu melakukan pelayarannya dari Mexico ke Maluku setelah tabun 1597.
Pada tahun 1863 HOLLE memasukkan Kacang Tanah dari Inggris dan pada tahun
1864 SCHEFFER memasukkan pula Kacang Tanah dari Mesir.
|
2.
|
JENIS
TANAMAN
|
|
Jenis
tanaman yang ada di Indonesia ada 2 ( dua ) tipe yaitu :
- Tipe tegak.
Jenis Kacang ini tumbuh lurus atau sedikit miring keatas, buahnya
terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun, umumnya pendek ( genjah ) dan
kemasakan buahnya serempak.
- Tipe menjalar.
Jenis ini tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang,
buah terdapat pada ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah dan
umumnya berumur panjang.
|
|
3.
|
MANFAAT
TANAMAN
|
|
Tanaman
Kacang tanah bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak, sedang bijinya
dimanfaatkan sebagai sumber protein nabati , minyak dan lain-lain.
|
4.
|
SENTRA
PENANAMAN
|
|
Sentra
penanaman/produksi Kacang tanah di Indonesia meliputi Propinsi Jawa Timur,
Jawa Tengah, D.l. Yogyakarta, Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.
|
5.
|
SYARAT
TUMBUH
|
|
a.
|
Iklim
Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah cocok ditanam didataran rendah yang
berketinggian dibawah 500 m diatas permukaan laut. lklim yang dibutuhkan
tanaman Kacang Tanah adalah bersuhu tinggi antara 25°C - 32°C, sedikit
lembab ( rH 65 % - 75 % ), curah hujan 800 mm -1300 mm per tahun, tempat
terbuka.
|
b.
|
Media
Tanam / Tanah
Tanaman Kacang Tanah membutuhkan tanah yang berstruktur ringan, seperti
tanah regosol, andosol, latosol dan alluvial.
Kacang tanah dapat dibudidayakan di lahan sawah berpengairan, sawah tadah
hujan, lahan kering tadah hujan. Hal yang paling penting diperhatikan
dalam pemilihan lahan adalah :
-
|
Tanah
cukup subur, gembur serta bertekstur ringan.
|
-
|
Tanah
berdrainase dan beraerasi baik.
|
-
|
PH
antara 6,0 -6,5.
|
|
|
6.
|
PEDOMAN
BUDIDAYA
|
|
a.
|
Benih
- Benih berasal dari
tanaman sehat, bebas hama dan penyakit, kualitas bijinya baik dan
mempunyai kemurnian tinggi sehingga dapat berkecambah cepat dan
merata.
- Dipanen tepat pada waktunya
( sudah cukup tua ) , polong tidak pecah, pengolahan basil dan
pengupasan benih dilakukan dengan baik.
- Mempunyai hasil tinggi
dan berumur genjah.
|
|
b.
|
Pengolahan
Tanah
Pengolahan
tanah dilakukan dengan alat cangkul, luku atau traktor sedalam 20- 30
cm.
Tujuan pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki struktur dan aerasi
tanah agar pertumbuhan akar dan pengisapan zat hara oleh tanaman dapat
berlangsung dengan baik.
|
|
c.
|
Penanaman
- Waktu tanam
Waktu tanam yang paling baik dilahan tegalan ( kering ) adalah
pada awal musim hujan ( Oktober - Nopember ). Di lahan sawah
penanaman dapat dilakukan pada bulan April -Juni ( Palawija I )
atau bulan Juli -September) Palawija II ).
- Cara tanam
Penanaman dilakukan dengan menggunakan tugal sedalam 3 cm dengan 2
butir benih perlubang dan jarak tanam 40 cm x 10 cm. Kemudian
lubang tanam ditutup tanah secara tipis.
|
|
d.
|
Pemeliharaan
Tanaman
- Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk Urea, SP36 dan KCI
dengan dosis 60-90 kg Urea, 60-90 kg SP36 dan 50 kg KCI. Per
hektar.
Pemupukan dilakukan dengan memasukkan pupuk kedalam lubang tugal
disisi kiri kanan lubang tanam atau disebar merata kedalam
larikan.
- Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila ada benih yang
tidak tumbuh. Penyulaman dilakukan dengan membuat lubang tanam
baru pada bekas lubang tanam terdahulu. Tujuan dari penyulaman ini
adalah untuk mempertahankan populasi.
- Penyiangan dan
Pembumbunan
Penyiangan
dilakukan 2 kali. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman
berumur 21 hari setelah tanam dan penyiangan kedua dilakukan pada
umur 40 bari setelah tanam. Pada penyiangan kedua ini juga
dilakukan pembumbunan yaitu tanah digemburkan kemudian ditimbun
didekat pangkal batang tanaman. Pembumbunan bertujuan memudahkan
bakal buah menembus permukaan tanah sehingga pertumbuhannya
optimal.
- Pengairan
Tanaman kacang tanah tidak menghendaki air yang menggenang. Fase
kritis untuk tanaman Kacang Tanah adalah rase perkecambahan, rase
pertumbUhan dan rase pengisian polong. Waktu pengairan yang baik
adalah pagi atau sore hari dengan cara dileb hingga tanah cukup
basah.
|
|
e.
|
Hama
dan Penyakit Kacang Tanah
1)
|
Penyakit
Layu.
Penyakit Layu disebabkan oleh bakteri Xanthomonas Solanacearum. Pada
siang hari waktu sinar matahari terik tanaman sekonyong-konyong
terkulai seperti disimm air panas, tanaman langsung mati. Cara
pengendalian dengan pergiliran tanaman.
|
2)
|
Penyakit
Bercak Daun
Penyakit Bercak daun disebabkan oleh cendawan Cercospora personata.
Bercak yang ditimbulkan pada daun sebelah atas coklat sedangkan sebelah
bawah daun hitam. Ditengah bercak daun kadang-kadang terdapat bintik
hitam dari Conidiospora. Cendawan ini timbul pada tanaman umur 40 -50
hari hingga 70 hari. Cendawan ini dapat dikendalikan dengan Anthmcol
atau Daconil.
|
3)
|
Penyakit
Selerotium.
Penyakit ini disebabkan oleh Selerotium rolfsii, merusak tanaman pada
waktu cuaca lembab. Cendawan menyerang pada pangkal batang, bagian dari
tanaman yang lunak, menimbulkan bercak-bercak hitam. Tanaman yang
terserang akan layu dan mati.
Pengendalian : dengan memperbaiki pengairan, agar air pengairan dapat
mengalir.
|
4)
|
Penyakit
Karat.
Penyakit ini diseb`bkan oleh Uromyces arachidae, menyerang tanaman yang
masih muda menyebabkan daun berbintik-bintik coklat daun menjadi
mongering. Pengendaliannya dengan menanam varitas yang tahan.
|
5)
|
Hama
Empoasca.
Hama yang penting bagi tanaman kacang tanah adalah hama Empoasca. Hama
ini tidak terlalu merugikan bagi tanaman kacang tanah. Cara
pengendaliannya dengan penyemprotan Azodrin, Karphos atau lnsektisida
yang tersedia.
|
|
|
7.
|
P A N
E N
|
|
Penentuan
saat panen yang tepat harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan produk
Kacang Tanah. Pedoman umum yang digunakan sebagai kriteria penentuan saat
panen Kacang Tanah adalah sebagai berikut :
-
|
Sebagian
besar daun menguning dan gugur ( rontok ).
|
-
|
Tanaman
berumur 85 -110 hari tergantung,Varietasnya. -Sebagian besar polongnya (
80 % ) telah tua. "
|
-
|
Kulit
polong cukup keras dan berwarna cokelat kehitam-hitaman.
|
-
|
Kulit
biji tipis dan mengkilap.
|
-
|
Rongga
polong telah berisi penuh dengan biji.
|
Panen
dilakukan dengan mencabut batang tanaman secara hati-hati agar polongnya
tidak tertinggal dalam tanah.
|
9.
|
PASCA
PANEN
|
|
Kegiatan
pokok pasca panen Kacang Tanah adalah sebagai berikut :
a.
|
Setelah
dipanen brangkasan Kacang Tanah dipotong lebih kurang 10 cm kemudian
dibersihkan.
|
b.
|
Pemipilan
Pipil polong Kacang Tanah dari batangnya dengan tangan.
|
c.
|
Pengeringan
Tebarkan polong Kacang Tanah di atas anyaman bambu atau tabir sambil
dijemur dibawah terik matahari sampai kering (Kadar air 9% - 12%).
|
d.
|
Penyimpanan.
1)
|
Penyimpanan
dalam bentuk polong kering
Masukkan polong kering kedalam karung goni atau kaleng tertutup rapat,
lalu simpan digudang penyimpanan yang tempatnya kering.
|
2)
|
Penyimpanan
dalam bentuk biji kering
Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas
kacang tanah. Jemur biji kacang tanah hingga berkadar air 9% lalu
masukkan ke dalam wadah tertutup untuk disimpan atau dijual.
|
|
|
|
0 komentar:
Posting Komentar